Minggu, 15 Maret 2015

05.44 - No comments

UNGKAPAN PERAN IT DALAM MENGHADAPI MDGS 2025



MDGS 2025

MDGS atau Development adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan 189 negara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang di mulai pada September 2000. Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014), Rencana Kerja Program Tahunan (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sasaran dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGS) yang telah menunjukkan kencenderungan kemajuan yang baik namun masih memerlukan kerja keras untuk mencapai sasaran yang ditetapkan pada tahun 2015,  MDGS mencakup :
  • Dimana Indonesia telah menaikkan ukuran untuk target pengurangan kemiskinan dan akan memberikan perhatian khusus untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional dari 13,33 persen (2010) menjadi 8-10 persen pada tahun 2014.
  • Dimana angka kematian ibu menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Diperlukan upaya keras untuk mencapai target pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
  • Dimana jumlah penderita HIV/AIDS meningkat, khususnya di antara kelompok resiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks.
  • Dimana Indonesia memiliki tingkat emisi gas rumah kaca yang tinggi, namun tetap berkomitmen untuk meningkatkan tutupan hutan, memberantas pembalakan liar dan mengimplementasikan kerangka kerja kebijakan untuk mengurangi emisi karbon dioksida paling sedikit 26 persen selama 20 tahun ke depan. Selain itu, saat ini hanya 47,73 persen rumah tangga yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan 51,19 persen yang meiliki akses sanitasi yang layak. Diperlukan perhatian khusus untuk mencapai target MDGS pada tahun 2015.



UNGKAPAN PERAN IT MDGS 2025

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia adalah 237,5 juta jiwa (hasil sementara Sensus Penduduk 2010, BPS), telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan jumlah pada tahun 1971. Meski terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk dari 1,97 persen per tahun pada kurun waktu 1980-1990 menjadi 1,49 persen per tahun pada kurun waktu 1990-2000, dan menjadi 1,30 persen per tahun pada tahun 2005, namun diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 akan mencapai sekitar 247,6 juta jiwa (Proyeksi Penduduk Indonesia 2005-2025). Dari jumlah tersebut, sekitar 60,2 persen berada di Pulau Jawa yang memiliki luas hanya 7 persen dari total luas Indonesia. Selain itu, tak kurang dari 80 persen industri terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Pemerintah berkomitmen untuk memelihara lingkungan sosial-ekonomi dan budaya agar semua warga negara, organisasi masyarakat sipil dan sektor swasta dapat berpartisipasi secara produktif dalam pembangunan yang mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dalam upaya percepatan pencapaian MDGs, peran serta masyarakat, termasuk organisasi masyarakat dan khususnya kelompok perempuan, telah memberikan kontribusi nyata terutama di bidang pendidikan, kesehatan, akses air bersih, dan lingkungan hidup.

Ke depan, gerakan masyarakat yang mengakar di akar rumput tersebut akan terus diperhatikan untuk mempercepat pencapaian MDGs dan meningkatnya kesejahteraan secara berkelanjutan.

Langkah-langkah untuk mempercepat pencapaian MDGs selama lima tahun ke depan sebagaimana diamanatkan oleh Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan, adalah meliputi : Penyusunan Peta Jalan Percepatan Pencapaian MDGs yang akan digunakan sebagai acuan seluruh pemangku kepentingan melaksanakan percepatan pencapaian MDGs di seluruh Indonesia.



PENDAPAT

Untuk MDGS di Indonesia menurut sudut pandang saya  sangat lah bagus karena dalam hal tersebut apa yang sudah di rancang dalam perencanaan kependudukan sangatlah harus disesuaikan bila tidak seperti itu maka akan banyak lagi terjadinya ledakan penduduk yang sangat drastis. Keberhasilan dalam pencapaian MDGs di Indonesia ini tergantung pada pencapaian tata pemerintahan yang baik, kemitraan yang produktif pada semua tingkat masyarakat dan penerapan pendekatan yang komprehensif untuk mencapai pertumbuhan yang pro-masyarakat miskin, meningkatkan pelayanan publik, memperbaiki koordinasi antar pemangku kepentingan, meningkatkan alokasi sumber daya, pendekatan desentralisasi untuk mengurangi disparitas serta memberdayakan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Yang lebih terpenting adalah bagi yang menderita HIV aids di Indonesia harus benar-benar di realisasikan kesembuhan atau penecegahan extra terhadap para penderita dan maupun bagi para penderita yang belum terjangkit.





















Referensi : https://senadhika6.wordpress.com/2014/10/01/mdgs-2025/